08 November 2008

Risk Assesment and Safety


Kecelakaan dalam industri merupakan hal yang selalu dihindari. Potensi bahaya tidak hanya dalam hal manusia namun dari sisi ekonomi dan lingkungan. Kajian yang membahas tentang hal ini disebut risk assesment. Risk assessment menyediakan informasi tentang resiko dalam pengambilan keutusan terkait dengan produktivitas, kualitas dan keamanan suatu proses.

Arti risk dalam pembahasan ini adalah kemungkinan bahaya yang timbul dalam suatu proses yang menyebabkan kematian, kerugian, bencana, kehilangan produksi, menurunnya kualitas produk, dan bahaya bagi lingkungan. Langkah awal dari risk assesment adalah mengidentifikasi dari bahaya atau hazard dan efek dari hazard tersebut serta siapa/apa yang akan terkena dampaknya. Langkah selanjutnya menentukan besarnya frekuensy atau probabilitas dari kejadian, karena risk adalah kombinasi dari consequency dan probability.

Dari identifikasi awal akan teridentifikasi bahaya yang timbul kemudian dibandingkan batasan kriteria yang diininginkan, jika risk sudah diambang toleransi batas yang ditentukan maka perlu adanya pencegahan untuk mengurangi resiko yang akan terjadi.

Dalam prakteknya, metode risk assesment sangan beragam mulai dari kualitatif, semi kualitatif, hingga kuantitatif. Mulai dari alat per alat hingga pembahasan kompleks suatu sistem. Beberapa contoh metode ris assesment antara lain What-If Analysis, HAZOP (Hazard & Operability Study), FTA (Fault Tree Analysis), FMEA (Failure Mode Effect Analysis), Fishbone Analysis, dan lainnya. Intinya satu bagaimana mengevaluasi kerja agar meminimalisir bahaya yang akan timbul.

Dalam industri sangat dimungkinkan penggunaan risk assesment lebih dari satu metode tergantung dari kompetensi dan kebijakan masing-masing divisi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi risk assesment:
•Penyediaan pengetahuan tentang risk assement melalui training dan workshop bagi pekerja dan managerial
•Penyediaan database tentang informasi potensi bahaya dalam perusahaan atau industri untuk meningkatkan kepedulian terhadap risk
•Adanya divisi health and safety excecutive (HSE untuk memotnitor dan menyediakan laporan tentang risk assesment
•Merancang rencana response tentang keadaan darurat dan cara penanggulangan bahaya

"Our system should be free of any accident with serious consequences"

Tidak ada komentar: