15 November 2008

Untuk sahabatku, Aku Iri

Teruntuk seorang sahabat yang kan wisuda 19 Nop'08 dan Walimah 23 Nop'08

Barakallahulakum Wabaraka 'alaiku wa jamma'a bainakum fil khoir untuk sahabatku...

Sebuah pesan masuk di inbox email di suatu hari, memberitakan tentang berita bahagia tentang akan diwisudanya seorang sahabat karib, beriringan dengan itu berita berikutnya bahwa akad nikahnya pun akan dilaksanakan 4 hari setelah hari ia wisuda. Seorang sahabat yang selama setahun bersama dalam satu amanah, kenal dalam 1 tahun namun Allah memberikan kemudahan dalam memahami karakter masing-masing.

Inisial namanya AM, aku mengenalnya cepat. Berawal dari amanah untuk menjalankan media di UGM, itupun tak pernah berinteraksi sebelumnya karena berbeda lini saat aktif-aktifnya di lembaga mahasiswa. Allah memberi nikmat ukhuwah yang tak pernah terbeli dengan harta, ukhuwah yang didasari dengan kesamaan visi dan tujuan bukan karena dunia semata. Inilah yang menyatukan Rasulullah dan sahabatnya, bukan hanya dalam dimensi fisik tapi ruhani, bukan di dunia semata tapi yang lebih kekal lagi di kehidupan akhirat kelak. Semoga Allah mempetemukanku dengan sahabat-sahabatku yang bergerak di jalan dakwah.

Sahabat adalah cerminan dari diri pribadi, sebagai tempat mengukur sejauh mana diri telah berubah, tempat berdiskusi tentang sejarah, kini, dan masa depan. Bersyukur memiliki sahabat yang bisa diajak diskusi dalam keseriusan, canda, bahkan ejekan. Serius, canda, dan ejekan bukan untuk merendahkan tapi semata sebagai bumbu sebuah persaudaraan.

Kebersamaan dalam setahun dalam amanah di media membuat tim yang solid, diawali dengan rintangan diawal-awal pembentukan hingga terakhir sebuah kebutuhan akan regenerasi. Sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan perencanaan yang matang. Di dalam proses pasti ada halangan, suka, duka, bahkan pengeluaran dari sisi tenaga, waktu, pikiran, hingga harta. Semua itu adalah upaya Allah memberikan bimbingannya bahwa kesuksesan bukan diraih semudah membalikkan telapak tangan tapi sebuah kesuksesan sebenarnya setelah jatuh bangun, dan akhirnya meraih keberhasilan.

Bahwa dalam hidup butuh perubahan adalah hal yang pasti. Perubahan secara fisik, pikiran, ruhani merupakan kepastian. Dan tentunya perubahan menuju kebaikan adalah tujuan akhir dari setiap peubahan. "Maka nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan?" ayat yang berulang-ulang dalam surat Ar Rahman menjadi pengingat bahwa hidup ini by design Allah SWT. Manusia hanya sebagai perencana, namun semua rencana hanya Allah yang dapat mengabulkannya. Sering manusia berfikir rencananya adalah yang paling bagus, paling akurat, dan pasti akan terwujud tapi Allah memberi jalan lain. Bisa jadi apa yang menurut manusia baik, buruk disisi Allah SWT dan apa yang menurut manusia buruk, baik disisi Allah SWT. Sungguh, hikmah dari setiap kejadian selalu dirasakan manusia setelah kejadian itu berlalu.

Itulah yang mendasari bahwa manusia agar selalu menggandengkan ikhtiar dan doa dalam setiap usaha karena kita tak pernah tahu mana yang terbaik menurut Allah.

Selamat atas diwisuda dan pernikahan saudaraku
Aries Marviyani dengan salah seorang hamba Allah
Ana uhibuki fillah...

08 November 2008

Risk Assesment and Safety


Kecelakaan dalam industri merupakan hal yang selalu dihindari. Potensi bahaya tidak hanya dalam hal manusia namun dari sisi ekonomi dan lingkungan. Kajian yang membahas tentang hal ini disebut risk assesment. Risk assessment menyediakan informasi tentang resiko dalam pengambilan keutusan terkait dengan produktivitas, kualitas dan keamanan suatu proses.

Arti risk dalam pembahasan ini adalah kemungkinan bahaya yang timbul dalam suatu proses yang menyebabkan kematian, kerugian, bencana, kehilangan produksi, menurunnya kualitas produk, dan bahaya bagi lingkungan. Langkah awal dari risk assesment adalah mengidentifikasi dari bahaya atau hazard dan efek dari hazard tersebut serta siapa/apa yang akan terkena dampaknya. Langkah selanjutnya menentukan besarnya frekuensy atau probabilitas dari kejadian, karena risk adalah kombinasi dari consequency dan probability.

Dari identifikasi awal akan teridentifikasi bahaya yang timbul kemudian dibandingkan batasan kriteria yang diininginkan, jika risk sudah diambang toleransi batas yang ditentukan maka perlu adanya pencegahan untuk mengurangi resiko yang akan terjadi.

Dalam prakteknya, metode risk assesment sangan beragam mulai dari kualitatif, semi kualitatif, hingga kuantitatif. Mulai dari alat per alat hingga pembahasan kompleks suatu sistem. Beberapa contoh metode ris assesment antara lain What-If Analysis, HAZOP (Hazard & Operability Study), FTA (Fault Tree Analysis), FMEA (Failure Mode Effect Analysis), Fishbone Analysis, dan lainnya. Intinya satu bagaimana mengevaluasi kerja agar meminimalisir bahaya yang akan timbul.

Dalam industri sangat dimungkinkan penggunaan risk assesment lebih dari satu metode tergantung dari kompetensi dan kebijakan masing-masing divisi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi risk assesment:
•Penyediaan pengetahuan tentang risk assement melalui training dan workshop bagi pekerja dan managerial
•Penyediaan database tentang informasi potensi bahaya dalam perusahaan atau industri untuk meningkatkan kepedulian terhadap risk
•Adanya divisi health and safety excecutive (HSE untuk memotnitor dan menyediakan laporan tentang risk assesment
•Merancang rencana response tentang keadaan darurat dan cara penanggulangan bahaya

"Our system should be free of any accident with serious consequences"

02 November 2008

Leader

I’m a leader not follower. God creates human being with perfect creation. Being a leader means influencing the future. Every person born in same occasion to be success. The leader is not just winning compeition but who can stand up for every failure. To be a leader,you need:

- Future vision – clear picture of where you are going
- A sound stategy to get rhere
- Tools to persuade key persons to commit to a shared vision and strategy
- Effective execution

Fight to be the best, reay for the worst

12 Oktober 2008

HAPPINESS


Apa arti kebahagian menurut anda? Apakah harta yang banyak, istri/suami sesuai dengan keinginan, atau jabatan yang berpengaruh dengan bawahan yang loyal?

Menurut Richard Liyard, 7 hal terbesar yang menyebabkan kebahagiaan adalah hubungan kekeluargaan, situasi ekonomi, kerja, komunitas dan teman, kesehatan, kebebasan individual, dan harga diri. Menurut riset yang ada yang paling utama menyebabkan orang bahagia adalah cinta. Kata yang bagus dari Miller (penulis buku Living eNVIRONMENT) "Too many people are working too many hours too much stuff that gives litle true happiness".

Patut direnungi arti kebahagiaan sesungguhnya. Bagi kita yang beragama, sudah barang tentu ukuran kebahagiaan bukan sekedar individual semata dan ukuran dunia. Kebahagiaan sejati lahir dari adanya keinginan berbuat terbaik untuk diri, orang lain, dan agama. Secara fitrah Tuhan menciptakan manusia dengan kemudahan dan kesukaran, kekayaan dan kemiskinan, pintar dan bodoh, dan berbagai paradoks yang ada. Tapi sesungguhnya itu semua hanya untuk menguji siapa yang paling baik amalnya, paling banyak berkorban, paling sabar, dan paling ikhlas dalam menghadapi semua keadaan.

Mari kita merenung, sudah bahagiakah kita selama ini?

Big Chalenge for Sustainable Development


Jika melihat komposisi penduduk saat ini, dari 100 orang ada:
- 6o Asia, 12 Eropa, 9 Amerika Latin, 5 Amerika Utara, 1 Oceania, dan 13 Afrika
- 50 laki-laki dan 50 perempuan
- 20 kulit putih, 80 kulit selain putih
- 25 orang hidup standar
- 17 orang tidak bisa membaca
- 1 orang mati dalam setahun
- 2 manusia lahir di dunia
- 2 orang mendapat pendidikan di pergruan tinggi
- 4 orang punya komputer

Data diatas diambil tahun 2000, untuk tahun ini tentunya ada perubahan terutama dengan meningkatnya populasi manusia di bumi hingga 6 milyar lebih. Perkembangan megacity di dunia pun semakin marak, faktor ekonomi dan kemudahan berbagai fasilitas menjadi pendorong migrasi manusia ke kota.

Dari sisi ekonomi, perkembangan ekonomi saat ini masih dikuasai negara maju. Dengan populasi 1,2 milyar memegang income 85 % dari total dunia, dibanding dengan developing country yang total penduduknya sekitar 5,4 milyar manusia hanya memiliki income 15 % dari total income dunia. Dengan standar kemiskinan 2 USD/day menurut PBB, pastilah persentase penduduk miskin di negara berkembang besar.

Negara maju dengan populasi 18 % mengkonsumsi 88% dari resource yang ada, dari sisi lingkungan negara maju menyumbang 75% polusi dan limbah. Angka yang besar sekali ini terjadi karena standar hidup yang tinggi, kebutuhan yang kompleks, serta kesejahteraan yang ada membuat mudahnya mengkonsumsi tanpa melihat sisi lingkungan. Sebagai negara berkembang patut protes, harus ada biaya lingkungan atas polusi dan limbah yang dibuat negara maju.

Sustainable Development, pembangunan yang mempertemukan antara kebutuhan saat ini tanpa melupakan kebutuhan untuk generasi yang akan datang. Alam pasti ada keterbatasan menyediakan kebutuhan manusia. Tantangan kedepan bagaimana menjaga keberlanjutan hidup alam dengan berlaku adil. Pemenuhan ekonomi haruslah sejalan dengan keadilan sosial dan penjagaan terhadap alam.

"Manusia yang terbaik adalah manusia yang paling banyak manfaatnya untuk sekitarnya (alam dan orang lain)"

11 Oktober 2008

Industrial Ecology


Energi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan tapi dapat diubah kebentuk yang lain (Jadi ingat pelajaran SMA dulu tentang hukum energi/termodinamika 1:). Secara hukum alam, energi jika diubah pastilah mengalami degradasi/pengurangan karena setiap proses perubahan energi mengeluarkan energi juga.

Di alam ini, energi memiliki tingkat keterbatasan masing-masing. Keterbatasan yang membuat berbagai kalangan terus mencari sumber baru dan alternatif baru dalam pemenuhan energi untuk manusia. Hingga sekarang sumber energi menjadi isu penting dalam masyarakat, industri, bahkan negara karena ia mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

Peranan industri dalam menjaga pemenuhan kebutuhan manusia selaras dengan kelestarian lingkungan. Dalam industri, ada 3 jenis industri dilihat dari pemakaian energinya. Pertama, industri yang memanfaatkan energi sebanyak-banyaknya untuk kerja dan menghasilkan limbah yang tak terbatas. Kedua, energi yang menggunakan energi untuk kerja dan membatasi limbahnya. Dan yang ketiga, industri yang menggunakan energinya dan limbahnya dimanfaatkan kembali secara berkelanjutan.

Jenis industri yang ketiga inilah yang sering disebut Indutrial Ecology atau Ecoindustry. Industri yang berproses secara bersih, berkelanjutan, dan bersahabat dengan alam. 4 kunci ecoindustry, Pertama, closing the loops atau zero emission and zewo waste systems. Kedua, material substitution, mengubah material yang boros energi dan berpotensi menghasilkan limbah dengan material yang lebih bersih dan efisien. Ketiga, dematerialization and decarbonization yaitu menggunakan bahan yang hemat meteri, ketergantungan pada energi fosil, re-use material, dan mengganti product dengan pelayanan.

Isu lingkungan 5 tahun terakhir menjadi fokus selain isu energi. Banyak lembaga-lembaga non goverment dan juga akademisi mencara alat pengukur hubungan industri dengan alam. Saat ini, ada beberapa cara mengukur tingkat keberpihakan industri terhadap ecology. Diantaranya MFA (material flow accounting), LCA (Life Cycle Assesment), dan ecological footprint.

Alat-alat ukur ini bertujuan untuk mengukur arus material dan energi dalam industri selama satu periode dikaitkan dengan efek terhadap lingkungan sekitar. Karena dunia butuh kebijakan dari industri untuk tidak hanya melihat sisi ekonomi dalam menghasilkan produk, namun juga sisi lingkungan menjadi panduan agar alam ini tetap lestari. Ingat, alam bukan hanya untuk generasi saat ini tapi alam adalah warisan untuk generasi yang akan datang. Save the Earth!

Polusi Udara; Sebab dan Akibat


Global warming menjadi isu hangat di dunia saat ini selain isu persediaan energi. Bagi sebagian orang yang berfikir skeptis belum saatnya kita berfikir tentang lingkungan, ekonomi adalah faktor utama yang harus kita capai. Bahkan ada yang berfikir di sebagian kecil penduduk yang bertempat tinggal di daerah dingin, global warming menguntungkan karena membuat hangat hari-hari kami.

Mari sedikit memahami tentang polusi udara. Polusi udara adalah keberadaan zat-zat kimia dalam konsentrasi tinggi di troposfer (lapisan diatas permukaan bumi) yang membahayakan organisme, ekosistem, material, dan berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Sumber utama polusi udara berasal dari zat CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida), NO (Nitrogen monoksida), N2O (nitrous oksida), VOC (Volatile organic compuonds, O3 (ozon) higly reactive, Radon-222.

Sedikit pengetahuan tentang efek dari masing-masing polutan diatas.
CO: berasal dari pembakaran tidak sempurna dari karbon biasanya dari kendaraan, pembakaran hutan, asap rokok, pembakaran langsung, dan pembakaran lainnya yang tidak sempurna. CO berbahaya, karena dapat bereaksi dengan hemeglobin di dalam sel darah merah.
CO2: dikenal dengan gas rumah kaca, berasal dari pembakaran minyak bumi dan pembakaran hutan. Zat ini sumber utama global warming.
SO2: Berasal dari pembakaran batubara yang mengandung sulfur, minyak bumi, dan sumber sulfur lainnya. Di udara SO2 akan bereaksi menghasilkan H2SO4 dan garam sulfat, senyawa ini menyebabkan gangguan pernapasan, ashma, merusak material (korosi), dan yang paling berbahaya hujan asam yang dapat merusak ekosistem secara keseluruhan.
NO: berasal dari pembakaran suhu tinggi, bereaksi dengan udara menghasilkan NO2, disebut redish brown gas, kemungkinan akan bereaksi dengan air menghasilkan HNO3 dan asam nitrat. Dampaknya seperti iritasi mata, hidung, gangguan pernapasan dan paru-paru, bronkhitis, mengurangi kekebalan tubuh, mengganggu daur hidup tumbuhan, dan terbentuknya kabut asap.
N2O: berasal dari pupuk, kotoran ternak, dan pembakaran bahan bakar fosil. Ini salah satu green house gas.
Particulats: Saat ini 62% sumbernya dari alam (debu, nuclei dari garam laut, gunung meletus), dan 32% ulah manusia (pembuakaan lahan, pembangunan infrastruktur, industri, pembakaran batubara, asap rokok, dan lainnya). Batas minimal kurang dari 10 ppm, jika lebih membahayakan paru-paru, asma dan bronkhitis, dan mengandung zat beracun.
O3: penyebab utamnay adalah kabut petrokimia. Menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan hidung, serta mengurangi kekebalan terhadap dingin dan pneumonia.
VOC: berasal dari methane, solven industri, dan benzene. Dampaknya diantaranya leukimia, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Radon-222: berasal dari tanah dan bebatuan. Menyebabkan kanker paru-paru.

Beberapa solusi untuk mengurang polusi udara:
1. Tingkatkan efisiensi energi dan kurangi penggunaan bahan bakar fosil.
2.Transfer teknologi, penggunaan energi terbarukan, dan pencegahan pencemaran udara melalui regulasi, dan budaya sehari-hari.
3. Mengurangi dan melarang merokok

Yang pasti butuh kolaborasi antara pemerintah dengan kebijakannya, industri dengan efisiensi, masyarakat/pribadi dengan mmemulai merubah budaya yang menghasilkan polusi. Ingat, polusi dapat mengurangi jatah hidup anda karena kesehatan anda tergantung pada lingkungan tempat anda tinggal.

10 Oktober 2008

Karakter Pemenang


Dunia adalah panggung sandiwara, manusia sebagai pemainnya kata seorang pujangga. Bagi kita umat Islam, dunia tempat berlomba untuk memenangkan janji Allah di kehidupan yang kekal kelak alam akhirat. Manusia memiliki banyak kekhasan masing-masing, dalam melihat suatu masalah ada tipe optimistis ada tipe peseimistis, ada pemenang ada pula pengecut, ada yang emosional dan ada pula yang dingin terhadap suatu masalah. Keribadian ini menjadi karakter bawaan dan individual.
Layaknya perlombaan, selalu ada yang menang dan kalah. Dalam hidup pun karakter pemenang dan pecundang terlihat pada seseorang. Karakter yang menjadi sikap individu yang merupakan kombinasi dari pemikiran, perkataan, dan perbuatan yang mempertegas siapa dirinya sebenarnya. Individu pemananf dan pecundang dapat dilihat dari cara menyikapi masalah.
Ketika pemenang melakukan kesalahan dia berkata “saya salah!”
Ketika pecundang melakukan kesalahan dia berkata, ”ini bukan salah saya!” dan berusaha mencari alasan.
Pemenang berkata, ”saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!”
Pecundang berkata, ”saya tidak sejelek orang lain!”
Pemenang selalu mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari dirinya
Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain dengan berbagai cara.
Pemenang berkata, ”pasti ada cara yang lebih baik mengerjakannya!”
Pecundang berkata, ”begitulah biasanya yang dikerjakan disini!”
Pemenang berkata, ”ini sulit tapi mungkin!”
Pecundang berkata, ”ini mungkin tapi sulit untuk dikerjakan!”
Pemenang selalu mempunyai rencana-rencana.
Pecundang selalu mencari alasan-alasan.
Pemenang mempunyai komitmen-komitmen.
Pecundang hanya berjanji-janji saja.
Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
Pemenang tuntas memecahkan masalah
Pecundang selalu tanggung-tanggung dan tidak pernah memecahkan masalah.

Secara psikologi, karakter seseorang memiliki pengaruh tidak hanya untuk dirinya tetapi juga mempengaruhi lingkungan dimana orang itu berada. Karakter sebuah bangsa merefleksikan karakter masyarakat di dalamnya, dan semakin kecil lagi individu di dalamnya. Jika karakter individu-individu dalam sebuah bangsa baik, maka bangsa tersebut akan muncul sebagai bangsa yang besar dan memilki pengaruh positif bagi bangsa lain di dunia. Demikian juga sebaliknya.
Karakter bukan suatu pemberian, tapi adalah hasil kerja keras yang panjang. Proses menjadi pemenang tak akan diraih oleh individu pemalas, berpangku tangan, dan mudah putus asa. Pemenang akan senantiasa memperbaiki diri tiap waktu, tiap kesempatan. Selalu melihat masalah yang sulit sebagai tantangan bukan hambatan. Membangun karakter pemenang dari dalam diri masing-masing menjadi syarat mutlak jika ingin melihat Indonesia yanglebih baik. Aplikasi nilai-nilai positif seperti kedisiplinan, kejujuran, berani mengakui kesalahan, dan bertanggung jawab harus menjadi budaya yang mengakar dalam diri. Semua butuh latihan, karakter pemenang akan selalu berfikir perubahan menjadi lebih baik. Semoga!

Terinspirasi dari situs beasiswa www.ppsdms.org

Pelatihan Masak dengan Guru bertitel Ph.D


Ahad, 20 September 2008

Mahasiswa butuh nutrisi yang memadai untuk beraktivitas. Gizi yang seimbang serta sehat menurut kaidah kedokteran menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan. Dan satu lagi bagi anak kos, kecepatan dalam pembuatan menjadi faktor penting, karena karena ritme aktivitas yang padat butuh waktu yang cepat dalam membuat makanan tanpa melupakan asupan gizi.

Memasak bagi sebagian mahasiswa menjadi momok, ketika ditanya,” Bisa masak apa?” spontan menjawab, “Masak air, mie, nasi”. Kalau ditanya gimana dengan masak lauk? Ntar dulu itu urusan lain. Biasanya kalo masak lauk kata seorang teman sering keasinan, ada yang bilang kalo sering keasinan berarti tandanya dah pengen nikah, perlu diteliti…

Sudah 3 minggu kami berada di Swedia. Saat ramdhan adalah waktu-waktu sering berkumpul bersama teman-teman Indonesia. Seperti kebiasaan di Yogya, acara buka bareng gratisan adalah cara tersendiri mengurangi pengeluaran serta menambah gizi bagi anak kos. Jangan sampai mitos anak kos = generasi Indomie terjadi lagi disini, walau Indomie ada di Swedia dengan harga 4 Kr sekitar Rp. 6000, semoga Indomie bukan menjadi menu utama kami.

Solusi untuk mengatasi ketergantungan pada makanan cepat saji (termasuk Indomie) adalah masak sendiri. Masak bagi sebagian orang adalah ajang “trial and error” banyak “error”nya, kadang keasinan, kadang gosong, salah bumbu, mau buat nasi goreng jadinya nasi gosong, dll. Bahkan kami dapat cerita, sepasang dosen kami pernah ke Swedia dan masak sendiri.. Dengan prinsip neraca massa dan neraca energi makanan pun jadi, entah rasanya seperti apa yang penting bisa dimakan.

Nah, pengalaman belajar masak adalah pengalaman seru disaatku berada jauh dari Indonesia. Rindu masakan rumah bisa terobati dengan belajar masak dari sang ahli. Dengan titel Ph.D menjadi jaminan bahwa guru masak ini benar-benar pengalaman, pengalaman 5 tahun di Amerika kuliah sambil masak sendiri ditambah ada resep khusus dari eyang menjadi jaminan bagi kami ilmu yang ditransfer shahih dan punya keakuratan resep yang bagus. Diceritakan oleh beliau, dulu waktu di Amerika kalau ndak masak sendiri masih kurang sreg karena kehalalan belum terjamin, jadi solusinya adalah masak sendiri.

Hari itu, ada 4 orang mahasiswa belajar masak. Yang paling tua berinisial RBC dan SPW, dan 2 yang masih muda dan imut-imut berinisial AM dan yang paling imut berinisial H. 3 murid datang terlebih dahulu yaitu H, AM, dan SPW setelah bersusah payah menaiki tangga setinggi bukit dan salah turun bisa karena lupa pencet tombol berhenti. Tanpa membawa apapun kecuali niat yang tulus dan kesiapan menyantap makanan hasil pelatihan memberanikan diri datang karena sudah janji.

Sampai didepan apartemen guru masak, hal pertama dilakukan adalah menelepon untuk dibukakan pintu. Dengan senyuman khasnya, guru kami mempersilahkan 3 murid pelatihan masak untuk masuk, dengan busana daster membuat beda, seperti layaknya ibu-ibu, berbeda dengan penampilan yang biasa kami lihat.

Pelatihanpun dimulai, peserta dengan inisial RBC pun datang. “Maaf bu terlambat, karena ada main badminton”, “Wah cocok ni, biasanya setelah lelah olahraga makannya pasti banyak” guyonan guru masak kami membuat suasana mulai cair.

Pembagian tugas pun dilaksanakan, walau hanya 2 orang yang mempraktekkan, sisanya sebagai mandor dan komentator, pelatihanpun dilaksanakan. Padahal maunya 2 orang mandor dan komentator sekaligus destroyer ini yang perlu dilatih untuk masak.

Praktek pertama adalah bagaimana mengiris buah dan telur matang dengan baik dan benar untuk salad. Salad adalah makanan tradisional tempo dulu, dibuat dari campuran buah biasanya apel, pir, mangga, dll dicampur selai. Kali ini kami memakai 2 macam buah yaitu apel dan pir, buah ini dibeli di Kveberg, pasar tumpah akhir pekan tempatku mendapatkan jaket winter dengan harga murah dan pengalaman lucu, harganya cuma 10 Kr = Rp. 15.000.

Buahpun kuiris dengan hati senang, walau dalam hati sempat berfikir, kenapa ndak pake apel yang ada di tepi jalan ya atau di dalam gedung Student Union ya ? Tinggal pura-pura duduk, liat kanan kiri, kalau tidak ada orang tinggal ambil aja. Toh halal karena diluar pagar…

Mengiris salad kali ini kulakukan dengan tenaga maksimal dan semangat 45, sampai-sampai guru masakku kaget kok cepat banget. Kecepatan adalah fungsi niat dan energi, energi yang dipakai adalah energi kuli bukan koki. Setelah mengiris buah, disuruh lagi untuk mengiris terong untuk sambal, “Ndi, terongnya jangan terlalu tipis biar tidak rusak” nasehat yang cukup untuk mengetahui ukuran terong yang akan diiris. Sekejap terongpun selesai diiris, seperti kuli, langsung bertanya “Ada lagi yang bisa dibantu lagi Bu?”. kerja selanjutnya disuruh mengiris telur matang, sempat bingung telur matang untuk apa? Eh,ternyata telurnya dipakai campuran salad, putihnya diiris dan kuningnya dipake untuk selainya dengan campuran mentega.

Waktu berjalan dengan cepatnya, salad selesai, sambal terongpun baunya membuat semakin lapar. Celetukan keluar dari mulut guru masakku, “Wah cepat sekali ngirisnya,sepertinya pake tenaga kuli bukan tenaga koki” membuat spontan para murid pelatihan pada tertawa. Ditambah humor-humor segar dari keempat peserta pelatihan membuat suasana sore itu riang gembira, tak ada sekat antara guru dan murid.

Suasana santai penuh dengan humor jarang ditemui jika di Indonesia, sebab guru masak kami adalah dosen kami sendiri. Inisialnya W, dosen yang berkantor di lab.bahan makanan sekaligus menjadi penanggung jawab hubungan kerjasama di jurusan kami, sangat pas sebagai guru memasak yang mengajarkan bagaimana mengolah bahan makanan.

Sekat dosen dan murid tidak kami rasakan kali ini, sekat yang ditanah air kadang membuat pemisah hubungan antar manusia. Entah dengan alasan menaruh hormat atau kedudukan yang berbeda sering membuat hubungan hanya sebatas didalam kelas. Berada di negeri orang membuat kedekatan kami begitu nyata, saling membantu dan memberi masukan adalah hal biasa tanpa pamrih sedikitpun. Hingga ada yang curhat tentang jodohpun diladeni.

Akhirnya selesai juga 4 resep kami. Salad buah, nasi goreng, gorengan tuna, dan sambal terong pun selesai dengan cepatnya. 4 dari 5 resep yang dipersiapkan oleh guru masak kamipun selesai dalam waktu yang cepat. Waktu berbuka pun tiba, jam menunjukkan pukul 18.15, serentak kami membatalkan puasa dengan kurma dan jus buah yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Diskusi-diskusi ringan mewarnai santap berbuka kali ini, mulai dari masalah kampus, proyek, pengalaman hidup, hingga membahas perbaikan negara.

Berbuka dengan makanan ringan sudah kami lewatkan, menu berbuka yang ideal, ada buah, jus, kurma dan cemilan, menu elit untuk anak kos Indonesia. Setelah puas dengan makanan ringan, saatnya shalat dulu sebelum makanan besar kami santap. Shalat maghrib dan shalat sunnah ba’diyah telah selesai. Saatnya mencoba makanan hasil pelatihan kali ini.

Ternyata, makanan hasil pembelajaran kali ini tidak kalah dengan makanan rumah di Indonesia. Gorengan tuna habis, nasi gorengpun habis karena 2 orang destroyer dengan inisial AM dan RBC nambah 2 kali, sambal terong masih sisa dikit, dan salad masih sisa karena kekenyangan dan menjadi menu penutup, bukan ding, karena mengikuti sunnah Nabi berhenti makan sebelum kenyang.

Selesailah rangkaian acara pelatihan masak yang ditutup dengan makan makanan hasil pelatihan kali ini. Hati gembira, perut terisi, dan uang saku hemat, dasar mahasiswa!. Kami dilepas dengan senyuman oleh guru masak kami. Senyuman yang memberi kehangatan disaat suhu Gotheborg cuma 13 C.

Datang diundang, pulang diantar sampai didepan. Kalau ada sumur diladang boleh kita menumpang mandi, kalo ada umur yang panjang, kapan pelatihan masak lagi?

Kopenhagen; Wisata 6 jam Jalan Kaki (part 1)


28 September 2008

Mumpung ke Eropa, tak ada salahnya jalan-jalan lintas negara. Dengan bekal paspor Schengen untuk negara yang tergabung dalam Euro semakin memudahkan perjalanan ke negara-negara Eropa. So,… nikmati hidup…ajiiiibb…ceileeee

Perjalanan kali ini ke sebuah kota di negara di Scandinavia/Eropa Utara, Kopenhagen/Kopenhavn, kota terbesar sekaligus ibukota Denmark. Negara yang berbentuk monarki konstitusional dipimpin Ratu Margrethe II sedangkan pemerintahannya dipimpin oleh perdana menteri. Motto ratunya :

Guds hjælp, Folkets kærlighed, Danmarks styrke (bahasa Denmark: Bantuan Tuhan, kecintaan Rakyat, kekuatan Denmark). Dari geografinya Denmark dibatasi darat oleh Jerman, dibatasi laut di sebelah timur oleh Swedia, dan utara oleh Norwegia. Kalo di Indonesia, Denmar terkenal 2 tahun terkahir ini karena kasus kartun Nabi Muhammad SAW oleh harian Jyland-Posten, sempat produk-produk Denmark di boikot, PM-nya pun akhirnya minta maaf ke negara-negara Islam.

Nah, kota yang akan kami datangi kali ini bernama Kopenhagen, kalo dari Swedia sekitar 4 jam perjalanan menggunakan kereta listrik SJ, bayarnya 580 Kr sekitar 800an ribu rupiah. Ada cara lain yaitu pake bis dan kapal laut, bayarnya lebih murah tapi jam perjalanannya lebih lama. Karena ingin lebih menikmati suasana dan keindahan Denmark, mumpung beasiswa sudah turun tidak ada salahnya jalan-jalan bareng. Naik kereta listrik tuuut..tuuuut..tuuut siapa hendak turun, ke Malmo, atau Denmark…dst (lupa lagunya :p)

Cerita keberangkatan kami tergolong mendadak, dengan persiapan cuma sehari, niatnya menemani dosen kami yang Rabu besok pulang ke Indonesia, jum’at langsung beli tiket via internet, sabtunya langsung berangkat. Awalnya yang mau berangkat kesana sekaligus menemani dosen kami cuma 2 orang, setelah ditawari dan mumpung lagi kosong akhirnya yang berangkat jadi 5 orang. Dengan inisial RBC, MA, SPW, dan H menemani Bu W.

“Besok Sabtu, ketemu jam 7 di central station Gotheborg” terngiang-ngiang pesan tentang rencana keberangkatan kami. Dari Masjid Beuleve kami berangkat, masjid besar satu-satunya di Gotheborg, Swedia. Setelah semalam ber-i’tikaf memburu Lailatul Qadr bareng mahasiswa Indonesia lainnya. Subhanallah tarawih setiap malam rata-rata 3 juz dengan imam yang tentunya hafidz, kalo tidak kuat-kuat bisa tertidur saat imam membaca ayat AlQur’an saat shalat (pengalaman pribadi..). Shalat tarawih 8 rakaat diselaikan kira-kira 2,5 jam. Jama’ah i’tikaf cukup banyak, pesertanya berasal dari berbagai negara, disana disediakan sahur bersama. Sahur malam ini tidak pake nasi, roti arab plus telur, kentang, dan buah menemani sahur kami. Ada yang nyeletuk “Indonesia kalo ndak pake nasi belum makan”.

Dari masjid kami berangkat menuju Olopsoid (apartemennya RBC dan MA), setahu kami pagi-pagi agak susah untuk dapat tram sesuai dengan keinginan kami. Alhamdulillah, ada brother Darun, pengusaha restoran Thailand, bersedia menumpangi kami sampai di dekat Olopsoid. Brother Darun adalah sahabat kami, terkenal dermawan dikalangan muslim di Gotheborg, apalagi untuk anak-anak kos muslim. Kedermawanan berbuah rejeki yang lancar, Brother Darun memiliki 3 outlet restoran Thailand dan satu hal yang membuat kami bangga setiap restoran ada label halalnya, ia tak mau menerima daging kalo ia tidak yakin benar-benar halal, bahkan rela memotong sendiri agar daging yang diterima restorannya terjamin dan sesuai syariat Islam. Untuk anak kos, saudara kami ini menjadi penolong disaat yang susah sekaligus membantu mengurangi pengeluaran makan. Biasanya jika ada lauk yang berlebih di restorannya, anak-anak kos muslim adalah tempatnya berbagi. Untuk kami, brother Darun menjadi usaha penghematan dan contoh kedermawanan riil ditengah-tengah lingkungan kami. Dan tak lupa, untuk Ramadhan kali ini, setiap minggu brother Darun menjamu kamimahasiswa muslim Chalmers untuk berbuka puasa dengan menu khas Thailand. Semoga Allah memberi balasan yang terbaik saudara kami dan kami bisa mencontoh kebaikan-kebaikan beliau. Amin

Sampai di Olopsoid pukul 06.20, hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengecek jadwal keberangkatan tram ke Central station untuk memastikan kami sampai disana tepat waktu. Karena waktu yang mepet, persiapan pun dilakukan seadanya, bahkan satu dari 3 yang akan pergi cuma cuci muka untuk perjalanan kali ini (NB: bukan penulis lo..). Baju hangat, paspor, dan tak lupa kamera untuk mengobati penyakit narsis menjadi bawaan utama. Siap!… mari kita pergi…..

to be continued…

14 September 2008

Belajar dari Budaya Swedia

Jum'at, 12 September 2008,

Padat, itulah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan kuliah di Swedia. Kuliah yang di Indonesia dihabiskan selama 1 semester (4 bulan aktif) disini dihabiskan dalam waktu 7 minggu (2 bulan, 1 minggu ujian), namun cuma 2 kuliah. Jadi selama setahun ada 4 quarter. 1 kuliah sebanyak 7,5 SKS. Materi yang banyak disertai tugas dan kerja kelompok membuat puasa kali ini tidak terasa tiba-tiba sudah berbuka walaupun butuh waktu lebih lama berpuasa, sekitar 16 jam. sahur jam 4an, maghrib jam 8 malam. Dibalik itu, rahasia Ilahi terletak dicuaca yang membantu supaya tidak terlalu lapar, suhu rata-rata 13-17 C, harus pake jaket jika keluar rumah.
Kuliah untuk quarter ini bernama Experimental Design (ED) dan Global Chemical Sustainability (GCS). ED mengajarkan tentang statistik, metodologi penelitian, ditambah pemrograman komputer. Sedangkan GCS memberikan pengetahuan tentang lingkungan, sustainable development, renewable resources, waste management, dan sedikit risk management. ED dengan metode klasikal dan praktikum komputer sedangkan GCS dengan metode klasikal, diskusi, nonton film, presentasi, debat, dan writing project.
Banyak ilmu baru dan konsep baru dari mengikuti kuliah GCS. Perspektif global dalam melihat lingkungan disertai kasus, diskusi lintas negara memberi pencerahan bagi otak yang tidak pernah kenyang dengan pengetahuan. Hingga budaya masing-masing peserta kuliah pun menjadi bahan pelajaran.
Pengalaman melihat perbedaan budaya masing-masing negera jelas terlihat dalam sesi diskusi tentang film An Convenient Truth karya Al Gore (pemenang nobel perdamaian). Film yang berdurasi 1,5 jam ini menjadi topik diskusi kami untuk membedah apakah film ini bagus, metode mengena, apakah ada muatan politis, emosional, atau yang lain. Jelas terlihat saat diskusi perbedaan cara pandang orang Swedia dan Amerika.
Beberapa hal yang membedakan :
1. Orang Swedia tidak senang dengan orang yang terlalu membanggakan prestasi dan dirinya. Makanya memanggil dosen disini langsung aja dengan nama pendeknya. Semisal Prof. Claes Niclasson, dipanggil Claes saja. Sedangkan Amerika sering melihat figur pribadi dan bangga atas prestasinya. implikasinya terletak pada dampak yang terjadi pada budaya, sistem kerja dan pemerintahannya.
2. Jangan sekali-kali berkata besar tanpa bukti, untuk orang Swedia sangat benci terhadap orang yang banyak bicara tapi tidak ada bukti. Lebih baik diam terus berbuat banyak. Makanya saat diskusi yang dikritik oleh mahasiswa Swedia bukan pada esensi film Al Gore tapi pribadinya. Dalam filmnya banyak ambiguitas dan inkonsisten, terutama antara apa yang dikatakan dengan gaya hidupnya di film.
3. Orang Swedia bangga atas budaya, jerih payah pendahulunya, dan terbuka dengan masukan/saran. satu buktinya kalo sudah bicara tentang pengukuran suhu, Swedia pasti memakai Celcius karena Celcius dari Swedia, apalagi berbicara tentang hukum kimia Arhenius, r=k.A^(-E/RT), pasti bangga karena Arhenius dari Swedia.
4. Orang Swedia terkenal selfish, hati-hati kalo diajak makan siang. Diajak disini bukan berarti Anda ditraktir, biasanya bayar sendiri-sendiri. kalo ada pesta, jangan lupa bawa minum dan makanan sendiri. Yang jelas pastikan kalo diajak sekalian dibayarin. Akibatnya yang kasihan orang-orang tua, tidak ada yang mengurus, makanya tingkat kematian bunuh diri terbesar salah satunya di Swedia karena ketika sudah beranjak tua maka lebih baik mati daripada hidup sendiri.
5. Orang Swedia menghargai waktu. Kuliah disini harus tepat waktu, walaupun kuliah tidak wajib, tidak ada absen 75% kehadiran. Kalo janji harus ditepati, dan pantang mengingkari janji kecuali sudah ijin terlebih dahulu.
6. Untuk melihat orang kaya dan miskin di Swedia susah. Karena antara kaya dan miskin sama-sama tinggal di apartemen, memakai transportasi massal, akses kesehatan dan pendidikan gratis. Jadi, jarang ada yang sombong dan membanggakan harta yang dimiliki.

Sekelumit tentang pengalaman 3 minggu di Swedia semoga bermanfaat. Banyak pengalaman lainnya yang bisa didapat dari sekolah di negara lain,so Keep Fighting !!!.

best regards,

Haryandi
Innovative and Sustainable Chemical Engineering
Chalmers University of Technology
+46765838645

13 September 2008

Ke Kveberg yang kedua

Kveberg, nama daerah di kawasan Gotheborg yang menjajakan pasar tumpah setiap weekend (Sabtu-Minggu). Buka jam 8-15 menjadi pilihan banyak mahasiswa Indonesia untuk mencari barang-barang murah nan mudah. Kalo dibilang, Kveberg is real market, ada tawar-menawar disana, ada banyak pilihan bukan seperti di Mall-mall atau di outlet-outlet yang memberi beberapa pilihan dengan harga yang sudah dipatok dan tentunya mahal.
Berangkat dari apartemen di lantai 11 daerah Frolunda Torg berdua dengan sahabat karib, lalu naik tram 7, berhenti di Brunsparken dekat Mall terbesar di Gothebor, Nordstan. Kami harus menunggu teman Indo juga yang sudah janjian mau kesana bareng, namanya Risma dan Mba Peni.
4 orang ini sama-sama tahun pertama di Swedia tepatnya baru 2 minggu, berbekal keinginan menghemat keuangan pergilah kami ke Kveberg,naik tram 7 arah Bregjon. Menunggu sebentar, tinggal melihat jadwal yang tertera di station, tibalah tram 7. Satu hal yang perlu dicontoh dari sistem transportasi Swedia adalah tepat waktu dan nyaman serta aman. Bagaimana dengan negeriku?
Sampailah kami ditempat yang bernama Kveberg, dari kejauhan nampak orang berlalu lalang keluar masuk pasar. Suguhan pertama saat masuk pasar Kveberg mengingatkan kami atas pasar Bringharjo di Jogja, bedanya lebih teratur dan tidak becek.
Hari yang cerah saatnya mencari kebutuhan sandang dan pangan. Sudah ada catatan masing-masing yang akan di beli, Risma berencana membeli sayur, sepatu, jaket, telur, dan buah. Mba Peni membeli sayur, buah, sepatu, dan telur, kami berdua (saya dan Arief) berencana membeli celana, sayur, buah, telur, baju.
Kamipun berpencar menjadi 2 regu, regu pertama Arief dan Mba Peni mencari kebutuhannya, saya menemani Risma mencari kebutuhannya. Setelah keliling dan mencari yang termurah akhirnya dapat juga. Telur dengan harga 30 Kr (1 Kr = Rp.1500) untuk 30 biji bila dibandingkan dengan toko yang lain jauh lebih murah 20 Kr,sepatu dengan harga 60 Kr, ditawar jadi 50 Kr, pasangan baju dan celana 50 Kr, dan buah lebih murah dari tempat yang lain.
Satu kelucuan terjadi lagi, saat saya membeli jaket sekond di pedagang dari Swedia. Saya nanya, "Berapa harga jaket ini?" tentunya dalam bahasa Inggris, dijawab "38 Kr". Akhirnya sense menawar keluar juga, padahal harganya murah banget, saya tawar, "20 Kr", pedagangnya diam. Malah menjawab "10 Kr!" dengan 2 tangan menjelaskan 10 jari.Saya bingung, ni kok ditawar 20 Kr, ngasinya 10 Kr. tanpa pikir panjang jaketnya pun berpindah tangan, dengan sedikit bingung dan antara percaya dan tidak. Apa saya yang salah ato dia yang salah ya... Yang penting saya dapat jaket dingin dengan harga cuma 10 Kr = Rp. 15.000 masih bagus untuk dipakai di dinginnya cuaca Swedia.

08 September 2008

MENEBAR BIBIT KEBAIKAN

Seorang wartawan sedang mewancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia dibalik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Jagungnya selalu berbuah terbaik sepanjang tahun. Ketika diwawancarai petani itupun mengaku, ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus. Ia menyampaikan bahwa ia slalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya untuk tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.
Lantas wartawan itupun bertanya "Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?”.
"Tak tahukah Anda?," jawab petani itu. "Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula".
Sang wartawan pun terdiam, dengan penuh perenungan.
Kisah hikmah diatas sesuai dengan sabda Rasulullah; "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain“. Bibit kebaikan sekecil apapun yang kita tanamkan kepada orang lain kelak akan menjadi pemberat timbangan di hari akhir kelak. Faman ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarah wa man ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarah. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al Zalzalah:7-8)
Kisah hikmah diatas, menjadi refleksi bagi kita semua. Apakah bibit kebaikan yang kita berikan kepada orang lain adalah yang terbaik?. Jangan-jangan rusaknya lingkungan di sekitar kita akibat kita jarang menanam bibit kebaikan ke orang sekitar kita, seringkali kita memonopoli kebaikan untuk diri sendiri, hanya shalih individu bukan shalih sosial. Kita tidak memberikan bibit-bibit kebaikan terbaik bagi teman-teman, mad’u dakwah kita, keluarga, dan masyarakat. Padahal kita semua tahuTidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar Rahman:60)
Butuh usaha kolektif dari orang-orang baik untuk memberi bibit kebaikan sehingga kelak dakwah Islam kian subur dan menghasilkan buah terbaik, khairu ummah. Ingat, surga diciptakan luas, alangkah baiknya kita memberi ruang bagi saudara-saudara kita untuk mengisinya dengan senaniasa mengajak kepada kebaikan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua untuk beramal kebaikan di dunia untuk bekal diakhirat kelak. Wallahu a’lam bisshowab.

Audit Energi ; Program tidak Prioritas ?


Harga minyak dunia pada telah melampaui level US$ 115 per barel meski akhirnya ditutup di posisi 114,93 per barel (www.detik.com diunduh 17 April 2008). Rekor-rekor baru akan terus terjadi pada harga minyak dunia, hal ini disebabkan oleh tinggginya permintaan dan turunnya persediaan minyak dunia di pasar global.
Pemerintah Indonesia merasakan dampak dari naiknya harga komoditas energi ini. Pengeluaran untuk subsidi minyak semakin bertambah seiring dengan tingginya harga minyak dunia. Akibatnya pemerintah mengambil langkah pengamanan APBN-P 2008 dengan memangkas sejumlah 15 persen untuk beberapa program utama dari departemen serta instansi pemerintah.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam pengusahaan energi murah dan bersubsidi rendah. Salah satu contoh usaha pemerintah dengan berusaha mengkonversi penggunaan sekitar 5,2 juta kilo liter minyak tanah kepada penggunaan 3,5 juta ton LPG hingga tahun 2010 mendatang.
Audit Energi bukan Prioritas Pemerintah
Salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi energi selain eksplorasi adalah program penghematan penggunaan energi. Dengan penghematan dapat dikurangi resiko konsumsi energi secara berlebihan dan menekan inefisiensi energi di berbagai bidang. Program penghematan ini sebenarnya akan dijalankan oleh pemerintah berupa program audit energi.
Audit energi merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi pemakaian energi oleh konsumen dengan tujuan menganalisis potensi penghematan selanjutnya digunakan untuk memberikan rekomendasi cara terbaik untuk mengurangi penggunaan energi. Sehingga nantinya, dapat mengurangi biaya-biaya yang harus ditanggung oleh konsumen, misal untuk bangunan komersial, kantor pemerintah.
Rencana pemerintah untuk menggalakkan penghematan energi listrik melalui audit energi tahun ini batal dilaksanakan. Dirjen Listrik dan Penghematan Energi departemen ESDM, J. Purwono mengatakan program audit energi terkendala anggaran. Penundaan penggalakan peghematan energi dianggap bukan prioritas akibat pemangkasian 15 persen anggaran departemen.
Program audit energi terkendala anggaran. Padahal dampak dari program ini dapat menghemat 30 persen dari penggunaan energi, hal ini diakui oleh J.Purwono. Angka 30 persen cukup besar dalam rangka penghemetan energi yang dampaknya pengurangan konsumsi energi. Perlu dipertanyakan sebesar anggaran yang dikeluarkan, jika dampak akibat program ini dapat menghemat 30 persen dari pengeluaran negara dalam penggunaan energi.
Disisi lain, program serupa pernah dilakukan pemerintah sejak 2003-2006 melalui program Conversational Partnership. Dengan konsep yang hampir sama, namun kelanjutan program tersebut belum jelas. Apakah program kedepan akan mengalami hal yang sama jika dilaksanan, tanpa kelanjutan hanya sekedar memenuhi program kerja departemen ESDM.
Menghemat bukan hal yang mudah jikalau budaya boros tetap ada di diri departemen atau instansi pemerintah. Kebutuhan energi listrik kian besar mengingat pembangunan kian berkembang di berbagai sektor. Jika pemerintah tidak secepatnya melakukan usaha menekan pemborosan energi justru akan membuat pemerintah bangkrut akibat membayar subsidi lebih bayak untuk energi.
Sudah saatnya, program audit energi digalakkan. Mulai dari hal-hal disekitar, seperti untuk bangunan komersial misalnya, sudah diberikan tiga petunjuk, yakni mengatur suhu alat pendingin ruangan minimal 25 derajat celsius, mengatur pencahayaan listrik ruangan maksimal 15 watt per meter persegi, dan mengurangi jam operasi peralatan, seperti mesin pendingin maupun lift.
Penghematan sekecil apapun yang kita lakukan mampu mengurangi konsumsi energi bangsa ini. Budaya hemat harus dipupuk dari hal-hal yang kecil hingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Karena generasi mendatang juga berhak menikmati energi.

30 Agustus 2008

RUMAH SERIBU CERMIN

Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama “Rumah Seribu Cermin”.
Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “Rumah Seribu Cermin”. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya. Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi.
Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.
Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah kecil anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat.
Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, ”Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu itu tidak seceria anjing sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat.
Segera ia menyalak sekeras-kerasnya, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia ketakutan dan keluar dari rumah sambik berkata pada dirinya sendiri, ”Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi.”
Semua wajah yang ada di dunia adalah cermin dari wajah kita sendiri. Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai? (Japanese Folktale).
Cerita diatas bisa merefleksikan terhadap aktivitas kita sehari-hari. Karena dunia ini pendek, berikan senyuman terbaik buat keluarga, teman, dan setiap orang yang kita jumpai. Senyuman mendatangkan kehangatan, optimisme, dan persaudaraan. Keep your Smile!!! 

PEMIMPIN ITU PELAYAN

Memimpin bukan tentang apa yang kita dapatkan dari orang lain tetapi mengenai apa yang diperoleh orang lain dari kira. (A Leader’s Legacy, Kouzes and Fousner)
Setiap hari begitu banyak tersedia kesempatan untuk memberi kepada orang lain. Kesempatan yang dating secara langsung ataupun kesempatan yang kita buat sendiri. Memberi adalah bentuk pelayanan seorang pemimpin kepada yang dipimpinnya, dengan memberi akan timbuk rasa memiliki dan kasih saying antar sesama.
Arti seorang pemimpin dilihat dari warisan yang ia tinggalkan. Warisan bukan berbentuk harta fisik semata, namun yang lebih penting adalah warisan perbaikan. Warisan bukanlah hasil pikiran pengharapan, tapi ia adalah hasil perbuatan. Membuat perbedaan yang lebih baik yang dirasakan oleh generasi yang dipimpin dan generasi berikutnya inilah hakikat keberhasilan seorang pemimpin.
Apapun peran kita dalam hidup ini, pasti bisa membuat perbedaan. Membuat perbedaan akan lebih baik jika diawali dengan keteladanan, keteladanan lebih ampuh dibanding dengan kata-kata yang berbusa-busa dan aturan yang mengikat. Dengan keteladanan akan menumbuhkan perbaikan lebih permanen juga mampu merubah budaya.
Karena anda adalah satu-satunya pemimpin bagi diri anda sendiri. Mereka yang menghabiskan kesempatan dengan sia-sia dan menunggu pasti akan tergilas oleh waktu. Anda harus siap dan berani membuat perbedaan, sekarang atau tidak sama sekali.