11 Oktober 2008

Polusi Udara; Sebab dan Akibat


Global warming menjadi isu hangat di dunia saat ini selain isu persediaan energi. Bagi sebagian orang yang berfikir skeptis belum saatnya kita berfikir tentang lingkungan, ekonomi adalah faktor utama yang harus kita capai. Bahkan ada yang berfikir di sebagian kecil penduduk yang bertempat tinggal di daerah dingin, global warming menguntungkan karena membuat hangat hari-hari kami.

Mari sedikit memahami tentang polusi udara. Polusi udara adalah keberadaan zat-zat kimia dalam konsentrasi tinggi di troposfer (lapisan diatas permukaan bumi) yang membahayakan organisme, ekosistem, material, dan berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Sumber utama polusi udara berasal dari zat CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida), NO (Nitrogen monoksida), N2O (nitrous oksida), VOC (Volatile organic compuonds, O3 (ozon) higly reactive, Radon-222.

Sedikit pengetahuan tentang efek dari masing-masing polutan diatas.
CO: berasal dari pembakaran tidak sempurna dari karbon biasanya dari kendaraan, pembakaran hutan, asap rokok, pembakaran langsung, dan pembakaran lainnya yang tidak sempurna. CO berbahaya, karena dapat bereaksi dengan hemeglobin di dalam sel darah merah.
CO2: dikenal dengan gas rumah kaca, berasal dari pembakaran minyak bumi dan pembakaran hutan. Zat ini sumber utama global warming.
SO2: Berasal dari pembakaran batubara yang mengandung sulfur, minyak bumi, dan sumber sulfur lainnya. Di udara SO2 akan bereaksi menghasilkan H2SO4 dan garam sulfat, senyawa ini menyebabkan gangguan pernapasan, ashma, merusak material (korosi), dan yang paling berbahaya hujan asam yang dapat merusak ekosistem secara keseluruhan.
NO: berasal dari pembakaran suhu tinggi, bereaksi dengan udara menghasilkan NO2, disebut redish brown gas, kemungkinan akan bereaksi dengan air menghasilkan HNO3 dan asam nitrat. Dampaknya seperti iritasi mata, hidung, gangguan pernapasan dan paru-paru, bronkhitis, mengurangi kekebalan tubuh, mengganggu daur hidup tumbuhan, dan terbentuknya kabut asap.
N2O: berasal dari pupuk, kotoran ternak, dan pembakaran bahan bakar fosil. Ini salah satu green house gas.
Particulats: Saat ini 62% sumbernya dari alam (debu, nuclei dari garam laut, gunung meletus), dan 32% ulah manusia (pembuakaan lahan, pembangunan infrastruktur, industri, pembakaran batubara, asap rokok, dan lainnya). Batas minimal kurang dari 10 ppm, jika lebih membahayakan paru-paru, asma dan bronkhitis, dan mengandung zat beracun.
O3: penyebab utamnay adalah kabut petrokimia. Menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan hidung, serta mengurangi kekebalan terhadap dingin dan pneumonia.
VOC: berasal dari methane, solven industri, dan benzene. Dampaknya diantaranya leukimia, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Radon-222: berasal dari tanah dan bebatuan. Menyebabkan kanker paru-paru.

Beberapa solusi untuk mengurang polusi udara:
1. Tingkatkan efisiensi energi dan kurangi penggunaan bahan bakar fosil.
2.Transfer teknologi, penggunaan energi terbarukan, dan pencegahan pencemaran udara melalui regulasi, dan budaya sehari-hari.
3. Mengurangi dan melarang merokok

Yang pasti butuh kolaborasi antara pemerintah dengan kebijakannya, industri dengan efisiensi, masyarakat/pribadi dengan mmemulai merubah budaya yang menghasilkan polusi. Ingat, polusi dapat mengurangi jatah hidup anda karena kesehatan anda tergantung pada lingkungan tempat anda tinggal.

Tidak ada komentar: